Tidak bisa dipungkiri, bahwa rasa persatuan para pemuda Indonesia bisa dikatakan kian surut meninggalkan rasa nasionalismenya sebagai seorang pemuda yang berpegang teguh pada pendiriannya dan bertanggung jawab atas masa depan bangsanya. Faktanya pada kalangan remaja, aksi yang biasa dikenal sebagai tawuran pelajar atau tawuran massal merupakan hal yang sudah terlalu sering kita saksikan. Hal ini terjadi berdasarkan perilaku agresi dari seorang individu atau kelompok yang hanya mengandalkan pola fikir negatif dalam menyelesaikan sebuah masalah atau permasalahan yang sedang dihadapinya. Contohnya seperti membunuh, menghukum orang lain (bullying), tawuran, berkelahi, dan sebagainya yang didefinisikan sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat.
Hal ini dipicu karena adanya faktor untuk melakukan perilaku yang bisa dikatakan tidak pantas atau dilarang untuk dilakukan. bisa disimpulkan bahwa faktor-faktor yang terjadi dikarenakan seseorang itu tidak bisa menahan hal yang sangat membuatnya tertekan. antara lain :
- Rasa amarah dikarenakan masih labilnya kontrol emosi diusianya.
- Rasa frustasi karena tidak bisa menahan rasa depresi yang menyelimutinya.
- Rasa familiar dalam melakukan contoh tidak baik di dalam lingkungan yang mempengaruhi sikap sehingga terbiasa melakukan tindakan yang kurang baik.
- Rasa penasaran terhadap kelakuan negatif yang mencerminkan dalam diri menggebu-gebu untuk bertindak dan melakukan.
Seharusnya hal ini perlu disikapi dengan seksama, karena bukan tidak mungkin untuk merubah hal negatif demikian sangatlah sulit, dikarenakan individu tersebut harus mempunyai sifat percaya akan perubahan menjadikan pola fikir ke alur yang positif dan meninggalkan pola fikir ke alur yang negatif yang sangat tidak perlu untuk dilakukan. Berikut ini contoh-contoh yang harus didasari dalam menjalankan prinsip positif bagi para pemuda. antara lain :
- Lingkungan, biasanya pengaruh ini sangatlah kuat dalam berperan terhadap seorang individu tersebut dalam menemukan jati dirinya sehingga seharusnya kita mengahayati dan membedakan antara tata cara yang salah dan benar.
- Percaya diri dalam menjalankan budaya yang positif, tidak usah gengsi atau merasa takut dikucilkan dalam menjalankannya, memang sangatlah sulit untuk menjadi benar tetapi biar orang lain menganggap diri kita ini rendah kita harus menunjukan bahwa kita ini orang cerdas dan bermanfaat bagi orang banyak.
- Selalu beribadah kepada tuhan, agar selalu menumbuhkan pola fikir yang positif dan yakinlah bahwa yang di atas itu akan menuntun kita ke dalam jalan yang benar.
Dari semua penjelasan yang telah dijelaskan, demikian hal ini harus kita sikapi dengan bijak. Semua kembali kepada diri kita masing-masing, akankah kita melakukan perubahan positif ataukah melakukan perubahan yang negatif. Semua adalah pilihan. " IF YOU THINK YOU CAN OR YOU THINK YOU CAN'T, CHOICE IS YOUR'S." Pilihan ada di tanganmu dan kaki adalah tujuanmu.